Skripsi Migrasi dan eksistensi Etnik Minangkabau di Kota Bengkulu Pada Tahun 1800-1900




ABSTRAK

ARIF AZHARI, NIM: 212 343 9474, judul skripsi “MIGRASI DAN EKSISTENSI ETNIK MINANGKABAU DI KOTA BENGKULU PADA TAHUN 1800- 1900”.  Mengapa peneliti mengambil judul tentang migrasi etnik Minangkabau ke Kota Bengkulu, pertama karena peneliti ingin menampakan antara dua wilayah yang benar-benar terjaga keakrabannya dari masa yang telah ada. Kedua jangan menjadi korban dari sejarah yang ada, agar kita tahu asal-muasal kita sendiri. istilah lain dari migrasi adalah “tradisi budaya” Minangkabau dengan  adanya para perantau orang Minangkabau di Bengkulu, dengan menunjukan hal pepatah Minang yaitu; “karantau madang di hulu, babungo babuah balun. Marantau bujang dahulu, di kampung paguno balun”. Mendorong untuk pergi merantau, mencari jati diri dan kemashuran terhadap dirinya. Ada pula yang datang ke Bengkulu disebabkan karena, masuknya Kolonial Inggris dan Belanda sebagai objek dunia perdagangan di mana orang-orang Minangkabau mencari kehidupan dan penghasilan untuk keluarga dan sanak keponakan yang ada di kampung halaman, agar mereka merdeka dalam kebutuhan hidupnya.  Seterusnya yang memulai awal dari migrasi orang-orang Minangkabau ke Bengkulu dikarenakan ada wilayah kekuasaan Pagaruyung dan Indrapura, juga terjadinya berganti kepimpinan atau raja Sungai Lemau yang ada di Bengkulu yang dipimpin langsung oleh Ratu Agung, karena ada peperangan Ratu Agung jatuh dan digantikan oleh seseorang yang berasal dari Alam Minangkabau yaitu Baginda Maharaja Sakti, pada masa itu Pagaruyung yang dipimpin langsung oleh Raja Alam Muning Syah (1745-1825), yang memberi titah kepada Baginda Maharaja Sakti ke Bengkulu karena diminta langsung oleh Empat Pasirah (Rejang Empat Patulai).                                                                                                                                                                                                                                                                              
Eksistensinya bahwa etnik Minangkabau di Bengkulu terdapat di mana-mana karena ada sistem adaptasi orang Minang dengan suku bangsa lain yang begitu cepat dan mudah menjadi bagian dari suku lain. Di mana pepatah Minang mengatakan “alam takambang manjadi guru”, hal inilah orang Minang mudah beradaptasi dan belajar adat kebudayaan orang lain yang berbeda dari Alam Minang tersebut. Pada periode 1800-1900 di Kota Bengkulu telah banyak terdapat orang Minang di Pasar Bengkulu yang bergabung menjadi bagian orang-orang Melayu di Bengkulu.

Kata kunci : Migrasi, Etnik Minangkabau.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SPSS

ASAL USUL DESA RETAK MUDIK KECAMATAN SUNGAI RUMBAI KABUPATEN MUKOMUKO PROPINSI BENGKULUSEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGRI

Sejarah Bengkulu dan Tapak Tilas Arkiologinya