“SEJARAH LISAN ORANG BUNIAN DIBENGKULU” Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah
TUGAS UAS
“SEJARAH LISAN ORANG BUNIAN
DIBENGKULU”
Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah
Sejarah Lisan


Nim
: 212 343 9474
Semester
: VI (Enam)
Dosen
Pembimbing : Drs. Ade R. Hapriwijaya
PROGRAM STUDI SEJARAH
DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDIN, ADAB DAN DAKWA
JURUSAN ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)
BENGKULU 201
5

Setiap daerah memiliki kepercayaan
tentang mahluk-mahluk bunian ini, di daerah bengkulu, orang Bunian disebut juga
sebabah yang merupakan satu bentuk yang mirip dengan manusia hanya saja mereka
bertubuh kecil dan berkaki terbalik.
Lebih kedaerah pedalamannya lagi ada
juga kisah tentang mahluk Gugua, yang mempunyai perawakan berbulu lebat, pemalu
dan suka menirukan tingkah laku dan perbuatan manusia. Konon pada zaman dahulu
mahluk ini bisa ditangkap. Masyarakat dahulu menangkap mahluk ini dengan
menyiapkan sebuah perangkap. Ada juga kisah tentang perkawinan mahluk ini
dengan penduduk local dan mempunyai keturunan
Di gunung Sebelat (Taman Nasional
Kerinci) Orang bunian dipercaya merupakan komunitas manusia hutan. Masyarakat
setempat menyebutnya Uhang Pandak. Salah satu peniliti asing yang bernama
Deborah Martyr begitu sangat tertarik dengan legenda ini dan melakukan
penelitian, namun hingga saat ini penelitian tersebut belum menunjukkan hasil.
Istilah Uhang pandak adalah pengertian dari orang yang bertubuh pendek.
Mereka merupakan mahluk yang
keberadaannya telah diketahui sejak puluhan tahun yang lalu, namun hingga saat
ini sulit menemukan bukti fisik dan otentik tentang keberadaan mahluk ini.
Keberadaan mereka sendiri sering dilaporkan oleh orang-orang yang secara tidak
sengaja bertemu dengan mereka, banyak dari wisatawan dan peneliti mancanegara
yang melakukan riset tentang alam Gunung Sebelat secara tidak sengaja bertemu
dengan kumpulan mahluk ini.
Informasi yang berhasil dikumpulkan
mampu memberikan gambaran tentang Uhang Pandak ini. Sahabat anehdidunia.com
mereka adalah mahluk yang hidup di atas tanah, berjalan dengan kedua kakinya dengan
tubuh yang diselimuti oleh bulu pendek (abu-abu hingga coklat) dan tinggi tubuh
sekitar 80 cm hingga 150 cm. Beberapa ahli bahkan mengklasifikasikan Uhang
Pandak sebagai bagian dari rantai evolusi yang mereka sebut “kera misterius”.
Selama tiga tahun terakhir, para
peneliti lokal dan mancanegara telah menjelajah hutan dengan harapan dapat
menemukan bukti keberadaan masyarakat Uhang Pandak. Mereka telah melakukan
banyak cara dari mulai memasang kamera trapping di wilayah hutan terutama
daerah dimana sering terjadi laporan penampakan para mahluk tersebut sampai
dengan pembuatan perangkap untuk menangkap salah satu dari mahluk itu.
Para ahli merasa kawatir jika memang
eksistensi keberadaan Uhang Pandak ini ada, bukan tidak mungkin mereka sedang
terancam kepunahan sebagai akibat dari aktivitas penebangan dan penghancuran
lingkungan mereka.
Selain uhang pandak banyak komunitas
orang bunian lain yang dipercaya oleh masyarakat di berbagai daerah. Sebagian
kepercayaan tersebut bahkan mengatakan bahwa komunitas masyarakat orang bunian
itu bukan komunitas mahluk halus, namun suatu mahluk yang mirip manusia yang
memiliki sedikit perbedaan dengan mahluk manusia, ada yang beranggapan mereka
adalah ras manusia tersendiri dan merupakan bagian dari ras mahluk manusia kuno.
Terlepas dari benar tidaknya mereka
adalah bagian dari mahluk halus ataupun ras manusia yang berbeda. Dunia masih
menyimpan misteri tentang mereka yang harus terus dilakukan penelitian tentang
keberadaan mereka. Bukankah berbagai peninggalan dan kerangka mahluk setengah
kera atau yang baru-baru saja dtemukan mengenai manusia pendek dari Flores
membuktikan ada suatu komunitas mahluk diluar manusia modern yang pernah ada
dan bisa jadi mereka tersembunyi untuk suatu hari bisa ditemukan.
Komentar
Posting Komentar