BUNGKARNO HOUSE AND FORT MARLABOROUGH



LAPORAN
LAPORAN PPL DI DINAS PARIWISATA/POWAP BENGKULU
BUNGKARNO HOUSE AND FORT MARLABOROUGH
MATA KULIAH
“SEJARAH ISLAM DI BENGKULU”


DISUSUN OLEH
              ARIF AZHARI
DOSEN PEMBIMBING
JAPARRUDIN M. Si


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
PRODI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BENGKULU
2015




                                                LAPORAN PERJALANAN PPL
            MAHASISWA SEJAARAH KEBUDAYAAN ISLAM IAIN BENGKULU
DI PARIWISATA/POWAP BENGKULU
RUMAH BUNGKARNO AND FORT MARLABOROUGH
Hari Pertama PPL Di Powap Bengkulu Kamis 12-02-2015
            Kami bertemu dengan bapak ketua pamong yang bernama Nurihan Bunaya ,S.Sos Beliau mengarahkan keadaan kondisi dilapangan benteng dan dirumah bungkarno, pengarahan ini agar dilapangan kami tidak terasa bingung dengan tugas-tugas kami supaya kami tida merepotkan orang lain yang lagi bertugas dilapangan.
            Dalam rangka pengembangan pengalaman dilapangan, dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang sejarah dikota Bengkulu. Sehubung dengan itu penempatan kami sebagai mahasiswa PPL Prodi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) untuk menempatkan beberapa bagian kelompok yang dibagi oleh ketua dari pamong tersebut dalam pemanfaatan aset pemerintah Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu ke benteng marlaborough dan rumah bungkarno. Beberapa kami dibagi kelompok untu roling masing-masing tempat :
Kelompok A:
1.      Arif azhari
2.      Hansen
3.      Nopiarti
4.      Reta Susana
5.      Selpi marlena
6.      Uci apriasari
7.      Vera gusti
8.      Vike herlena
Kelompok B:
1.      Ferdian saputra
2.      Jepri Candara
3.      Erma yulianti
4.      Depi sumarti
5.      Rosita
6.      Nurvarianti
7.      Uzi priwimsyah

            Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut dari tanggal 12 febuari 2015 s/d 02 april Benteng Marlborough dan Rumah Bung Karno Provinsi Bengkulu. Dari tanggal 03 april 2015 s/d 04 mei 2015 Mahasiswa PPL yang bertugas di Fort Malraborough bertukar tempat dengan yang bertugas di Rumah Bungkarno, demikian pula sebaliknya.

            Penempatan PPL di UPT Pemanfaatan Objek Wisata dan Aset Pemerintah Dinas kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bengkulu ini hanya tiga hari kerja yaitu jumat, sabtu dan minggu, yaitu hari jumat digunakan pengalaman dikantor, hari sabtu dan minggu ditempatkan dilapangan. Inilah pengarahan bapak Nurihan Bunaya S.Sos untuk melaksanakan anak PPL ini dengan penuh rasa tanggung jawab.

A.    Pengamatan dan Pelaksanaan Lapangan
            Melihat dari kondisi lapangan kami juga membagi beberapa bentuk kerjasama kelompok dalam pelaksanaan di lapangan maka itu agar tidak kontra diksi antara orang yang berhak dengan kami orang yang pelaksanaan ilmu pengetahuan. Maka dari itu kami membagi kelompok pagi dengan siang, supaya dilapangan tidak terlalu banyak orang atau makan tempat.
            Kususnya bagi laki-laki kami kan berdua laki-lakinya saya dan Hansen tidak terlalu banyak terlibat untuk pembagian tempat agar yang cewek-cewek kompak bisa saling berbagi dan kami waktunya seperti biasa dari pagi sampai sore hari. Tapi kami berdua dengan Hansen kadang-kadang sampai tutup.
            Dilihat dari lokasi kami butuh pendekatan kepada orang-orang sekitar sana agar interaksi lebih baik dan pelaksanan PPL kami tersebut lancar. Kami berusaha penarikan pertama adalah perhatian khusus terhadap kinerja dilapangan tersebut.
            Kami datang untuk memenuhi tugas pertama dari Powap untuk melihat kondisi dilapangan tersebut. Pengamatan yang kami lihat banyak fenomena yang terjadi disaat awal-awal kami mulai untuk bekerja menjadi pemandu pariwisata, pertama kami masih linglung ntuk menjawab pertanyaan-petanyaan pengunjung, kedua kami ragu untuk menyikapi hal-hal yang terjadi, ketiga kami kesulitan untuk mencari informasi dan mebalas informasi-informasi yang masuk dengan orang-orang yang ingin tahu sejarah itu sendiri, keempat kami merasa belum nyaman dengan kondisi dilapangan yang kami hadapi.
B.     Hari-hari di Rumah Bung Karno
            Saya dengan teman-teman bertemu dengan penjaga dan penanggung jawab di rumah bungkarno tersebut. Dan orang-orang yang banyak berbaur diwilayah bungkarno itu sendiri.
Penanggung jawab: Bang Yaman Efendi
Penjaga atau pembersih : Riki
Yang berjualan oleh-oleh dibelakang rumah bungkarno : Nyai
Yang tukang foto-foto atau pekerja media : bapak Ira dan pak ahmad
Kepala dari staf manajemen penanggung jawab : Pak Yanto
            Dan seiring dengan hal ini setiap paginya kami yang PPL di Rumah Bungkarno membersihkan halaman tanpa ada perintah atau suruhan, karena kami bergerak dengan hati kami masing-masing, kami diberikan leluasa untuk berkembang deng sendirinya, dan penanggung jawab tersebut tidak memberikan tekanan yang begu besar terhadap kami, kami sangat senang bisa mengeluarkan inspirasi dari dari masing-masing. Yang terpenting kami sopan bisa tau dengan tugas dan selalu hadir saat jadwal lapangan.
            Dan stiap sore sebelum pulang, kami membantu beres-beres jualan nyai ke dalam gudang dan membersihkan sampah yang berserakan, menutup jendela, terkhir yang paling tak pernah dilupakan adalah menurunkan bendera, inilah momen yang paling indah saya sebelum menurunkan bendera disuh menyanyi lagu kebangsaan dan sambil hormat, dan bendera itu saat diturunkan tidak boleh menyentuh tanah.
            Disinilah peran kami bukan sebagai anak PPL saja tetapi sebagai keluarga walaupun kami cuman sesaat.
            Peran kami saat di Rumah Bung Karno adalah menyambut tamu yang berkunjung untuk melihat-lihat dan ingin mengetahui apa saja dan apa yang terjadi disaat Bung Karno diasingkan ke Bengkulu, dan ini peran penting bagi kami yang PPL di Rumah Bung Karno untuk member informasi-informasi yang terdapat dalam kejadian-kejadian dan sejarah yang dialami oleh Bungkarno saat diasingkan dibengkulu pada saat 1938-1942. Yang berjalan selama 4 tahun.
            Saat tamu yang imgin masuk ke dalam Rumah Bung Karno kami menyarankan melepaskan alas kaki agar tempat pengasingan Rumah Pengasingan Bungkarno terjaga dan bersih sekaligus memperahankan keberadaan bukti sejarah tersebut.
            Lokasi Rumah bungkarno yang lapangnya mencapai 30 mter ke depan 5 meter kebelakang dan lebar mencapai 12 meter setengah. Hlaman yang begitu luas, taman yang selalu dirawat dan kebersihan selalu terjaga. Disini penikmat pengunjung yang ingin datang ke tempat Pengasingan Rumah Bung Karno, dan menikmati suasana yang adam bukan dari segi sejarah nya saja tapi dari segi lingkungan yang bisa membuat pengunjung begitu nyaman untuk menikmati hal-hal fenomena yang terdapat di Rumah Bung Karno tersebut. Dan sebagai kami anak PPL berperanuntuk menjaga dan member informasi-informasi buat pengunjung yang datang ke tempat Pengasingan tersebut. Dan membuat pengunjung nyaman dengan hal-hal tersebut.
            Dari tempat tersebut bisa dilihat dipagi harinya ada yang orang-orang dari kantor untuk menenangkan hati, dia datang untuk bersantai sambil menikmati suasana Rumah Bung Karno dan ada orang-orang dari bukan dari pengunjung untuk melihat sejarah nya saja tetapi sekaligus ada yang mencari ketenangan di Rumah Pengasingan tersebut.
            Adahal juga yang menarik perhatian kami yaitunya hari libur bukan orang-orang kantor saja yang datang untuk menikmati ketenangan di Rumah Bung Karno tersebut tetap anak muda-mudi juga tidak kalah hantu sias untuk menikmatinya disaat jam 04:00 hari sudah mulai teduh para anak muda-mudi tesebut bersantai ditaman atau dilapangan Rumah Bung Karno untuk bersantai, berfoto-foto, bersundau gurau, berdikusi dan masih banyak yang lainnya.
            Kondisi dari dalam Rumah Bung Karno terdapat 4 kamar yang berbeda-beda funsinya, dari kamar depan terlihat khusus tempat Bung Karno meletakan buku-buku dan tempat berkerja mendisain Rumah-rumah dan mendisain perabotan, karena Bung Karno bukan sebagai Penyambung Lidah Rakyat saja tetapi juga seorang insinyur yang sangat-sangat berbakat, hasilnya juga banyak yang telah dia lakukan seperti rumah pak amir sahabat Sukarno saat Pengasingan diBengkulu, mesjit jamik, dan lain-lain.
            Kamar yang kedua yang terletak ditengah-tengah berdampingan dengan ruang tamu disana terletak pakaian-pakaian Sukarno dan pakai-pakaian para pentas sandiwara. Yang menceritakan rakyat Bengkulu dan sekaligus memasukan unsure-unsur politik didalamnya.
            Kamar ketika tempat sukarno beristirahat bersama istrinya yaitu ibu inggit yang selalu mendampingi sukarno saat sukarno ingin berperan bagi bangsa ini. tetapi sayangnya ibu Inggit tersebut tidak memiliki anak kandung tetapi memiliki anak angkat yaitunya Ratna dan Ratih yang dibawa oleh sukarno di saat tinggal disurabaya. Dan dibawa kebengkulu saat Sukarno diasingkan ke Bengkulu. Disana juga terdapat foto-foto ibu Inggit bersama Sukarno dan foto surat cinta Sukarno dengan Fatma Wati.
            Kamar keempat yang ditempati tempat anak angkatnya Ibuk Inggit dan Sukarno yaitunya Ratna dan Ratih yang menjadi peneman ibu Inggit saat ibu Inggit sendirian atau saat Ibu inggit ditinggali oleh Sukarno saat Sukarno pergi membelah Tanah Air. Terdapat beberapa foto disana, ada foto Sukarno dengan istri-itrinya, ada juga foto Sukarno dengan pembantu-pembantunya, ada juga foto dengan sahabat-sahabatnya, yang menarik pengunjung adalah lukisan Fatma Wati yang terpampang cantik yang lagi memakai selendang dan wajah yang begitu cantik anggun, yang membuat pengunjung terpesona dengan kecantikannya.
            Ruangan tamu terdapat meja tamu untuk halnya Sukarno berdikusi dengan sahabat-sahabatnya para tokoh-tokoh dan menyambut tamu yang datang, di ruangan tersebut ada koleksi-koleksi buku-buku Sukarno yang terdapat 2 (dua) rak meja besar yang ukuran 2 meter lebar sampai 3 meter. Dan juga terdapat sepeda yang pernah dipakai saat Sukrno berpergian dengan Fatma Wati untuk berjalan-jalan dibengkulu.
            Di belakang terdapat meja makan dan rak-rak tempat penyimpanan masakan, dan juga sumur tempat pemandiana, saat dibelakang juga terdapat jualan oleh-oleh khas Bengkulu, disana menjual dari souvenir, baju, foto-foto, makanan, dan lain-lain.
            Di daerah sekitar belakang ada beberapa ruangan 6 ruangan, yang pertama sampai empat itu ruangan kamar pembantu lima dan enam itu ruangan kamar madi atau Wc.
            Ada beberpa pajangan foto yang terdapat di Rumah Bung Karno :
1.      Foto-foto hasil karya disain Sukarno saat dibengkulu
2.      Foto bersama Buya Hamka
3.      Foto bersama pemuka islamiah
4.      Foto bersama tiater sandiwara
5.      Foto bersama sahabat dan Sukarno tidak memakai peci nasional
6.      Foto sahabat pendukung dari pemuka Bengkulu
7.      Foto bersama ibu Inggit
8.      Foto bersama dengan anak angkatnya.
9.      Foto dengan petani sawit yang lagi sudah menggarap
10.  Foto ukuran besar fotonya bung karno sendiri
11.  Lukisan ibu Fatma Wati.
Cerita Singkat, Pertemuan Ibu Fatma Wati Dengan Bung Karno.
            Konfri busi kembali kepada nasional itu sendiri dengan pertanggung jawaban atas tinadakan yang telah dilakukan untuk memperjuangkan Tanah Air. Saat sukarno diasingkan dibengkulu pada tahun 1938-1942. Dia merasa ingin mematangkan dirinya untuk intelektual dirinya untuk hal pematangan yang lebih jauh, hal ini merasa Sukarno tidak memiliki lawa dari kematangan tersebut. Maka hal dari situlah sukarno mencari cara agar kematangan itu bisa disesuaikan dengan tindakan yang bisa menjaga imag dirinya dari gagasan orang-orang penjajah negri tanah air. Maka Sukarno memiliki gagasan baru atas intelektual tersebut supaya mendapatkan lawan bicara untuk memprediksi kulikuler kesalaha-kesalahn dalam ilmu pengetahuannya.
            Saat itu bungkarno ditinggal pergi oleh ibu inggit karna ibu inggit merasa ada yang sedikit menganjal dirinya terhadapa bungkarno, dan bungkarno ada masalh dari ibu inggit, ibu inggit yang tidak mau di madu oleh sukarno akhirnya sukarno menemui solusi untuk alasan tersebut agar bisa menikahi anak ketua majlis Muhammaddiah yaitunya Fatma Wati, mencari cara bungkarno untuk menikahi Fatma Wati tersebut. Kenapa bungkarno tertari dengan fatma wati karena hal-hal dari kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.
            Bung Karno merasa bahwa didalam diri Fatma Wati tersebut memiliki intelektual yang luas walaupu keadaan Fatma Wati ini adalah anak sederhana atau dari kalangan masyarakat biasa (terbelakang), tetapi dalam hal itu semua dia memiliki intelektual dalam membangun negri untuk menjadi negri yang berdaulat.
            Peran penting dari Fatma wati itu sendiri adalah membicarakan kekuatan dan menjadi orang dibelakang Sukarno untuk menerima gagasa dari tokoh-tokoh Bengkulu. Dan menjadikan Bengkulu untuk memajukan provinsi Bengkulu dari dalam deligasi orang-orang asing.
C.     Hari-hari di Benteng Marlaborough
            Dilihat dari luar lokasi lapangan terlihat jelas postur pertahanan benteng marlaborough yang begitu kuat dan kokoh dan masih bertahan seperti adanya semasa penjajahan. Dari lokasi depan telah menggambarkan betapa kuatnya petahanan penjajah inggris dimasa menguasai perdagangan rempah-rempah dibengkulu.
            Suasana pengunjung meramaikan letak lokasi keberadaan benteng sebagai tempat wisata dan berkumpul. Semua kalangan yang datang kebenteng untuk berkunjung dan merasakan suasana benteng marlaborough.
Dari semua kalangan bermacam-macam niat dan kujungan para wisata yang datang :
1.      Berwisata liburan bersama keluarga.
2.      Ada yang ingin mengamati sejarah tentang peninggalan inggris yaitunya fort marlaborough.
3.      Ada yang berfoto-foto saja dan melepaskan penat dari pekerjaan.
4.      Ada juga cuaman mencari hiburan-hiburan saja.
5.      Dari kalangan anak muda-mudi untuk berlibur dengan pasangannya.
            Suasananya yang begitu indah menarik semua pengunjung untuk berkeliling berwisata.
            Kerjasama antara Dinas pengurus benteng dengan masyarakat sekitar sangat baik, masyarakat bisa menikmati hasil dari benteng tersebut :
1.      Mencari nafkah diluar benteng.
2.      Membuka lapangan pekerjaan.
3.      Berjualan/membuka lapak sekitar lapangan benteng.
4.      Menjadi pembersih/penyapu disekitar lapangan benteng.
5.      Member jasa foto langsung jadi.
6.      Menjadi juru parker di benteng.
7.      Menjadi pengaman/ satpam benteng.
            Intinya meningkatkan multi penghasilan daerah dan masyarakat sekitar benteng malaborough.

            Meningkatkan kerjasama Cagar Budaya dan Pariwisata untuk mempertahankan peninggalan bukti sejarah agar dikenal dimancan Negara.

            Saat memaski gerbang benteng marlaborough kita melintasi jembatan yang menghubungkan dari jalan kedalam benteng. Jembatan itu berguna untuk penghalang musuh yang ingin menyerang kedalam benteng tersebut. Maka jembatan itu berguna untuk jebakan dan penghalang pembrontak yang ingin masuk untuk mengahiskan tentara inggris disaat itu.
           
            Dahulunya tanggul itu berisi air dan dicampurkan dengan minyak agar pembrontak kesulitan memasuki dan menyerang secara diam-diam. Dan sekarang tanggul itu biasanya digunakan untuk jebakan terbeut telah tandus oleh air, karena saat pendalamaan atau menambah kekuatan peredam meriam. Tanggul itu disengaja diperdalam, maka akhirnya tanggul tersebut tandus dengan air yang berisi minyak.
           
            Disaat kita sudah melewati jembatan gerbang pintu yang besar yang berlapis-lapis dan dipadu dengan paku baja agar posisi pintu lebih kuat dan aman supaya peluru meriam yang datang tidak langsung mengahabisi pintu tersebut.
           
            Sekarang kita sudah diposisi pintu tersebut melihat pintu tersebut telah di bukarkan karena ada terjadinya pertempuran dan Cagar Budaya telah membugarkan kembali posisi pintu tersebut maka pintu gerbang yang didepan tersebut tidak original lagi.

            Saat kita kedalam dari sebelah kanan kita melihat penjaga yang bertugas untuk melayani pengunjung yang datang dan membayar asas peraturan dari Dinas Pariwisata untuk membayar sebesar 2500 Rp per kepala.

            Dari posisi didalam tersebut kita bisa mengamati dinding yang ada berbentuk batu nisan yang menuliskan kisah dan pemerinta/deputi yang telah menjadi colonel diatas kekuasaan penjajahan Bengkulu. Yang mengisahkan tentang kekuasaan dan tahun yang dikuasainya.

            Di sebelah tersebut kita melihat adanya 3 buah makam inggris yang menjadi deputi kekuasan inggris saat menjajh Bengkulu, dan orng-orng tersebut juga orang yang telah dibunuh oleh rakyat Bengkulu yaitunya, Thomas park, jhon George, dan tangan kanan Thomas.

1.      Parit Kering
            Pada tahun 1759 digali parit sekeliling dinding benteng dengan kedalaman 6 kaki lebih kurang 1,8 meter dan lebar 12 kaki lebih kurang 3,6 meter pembangunan parit keringini bertujuan untuk meredam serangan proyektil meriam.
2.      Gudang Senjata dan Amunisi
            Pada ruangan ini difungsikan untuk keadaan perwira tahun 1783 dijadikan gudang senjata da amunisi senjata ringan.
3.      Tulisan Dinding atau Coretan-coretan Diruangan Sel
DIE DIT KOMPAS MZIL BERSIP DEN KNOIJER NIET BEDENK DAT LEE CEN TIJD TOT KNOEIJERIJ MIJ LEID EN DAT VOOR TIJDVER DRIJF IK DIT HIER NEDER SCRIJT.
Ditemukan saat pemugaran pada tanggal 14 oktober 1983. Diterjemahkan oleh Prof Dr. Haryati Soebado. Artinya : barang siapa yang mengamati kompas ini ingatlah bahwa kesengsaraan dan waktulah yang membuat say mencoret-coret disini dan waktulah saya menulis ini.

4.      Ruangan Pembekalan
            Ruangan pembekalan ini difungsikan sampai tahun 1783, tahun 1782 bastion utara disambar petir 400 ton musiu yang tersimpan dmenara utara meledak sehingga menimbulkan kerusakan berat di bastion utara, selama pembangunan kembali pada tahun 1783 dan dan revivasi pada tahun 1794. ruangan ini dimanfaatkan sebagai penyimpanan musiu.
5.      Barak
            Ruangan ini pada awlanya difunsikan seagai tempat tinggalnya pegawai sipil EIC. Pada tahun 1783. Dijadikan sebagai Barak Prajurit dilengkapi pada pintu kecil yang tertutup rapat untuk keluar masuk benteng tanpa harus melewati pintu utama dan juga berfungsi sebagai pintu darurat, kemudian diubah menjadi ruang penyimpanan.
            Terlihat dalam ruangan tersebut terdapat 15 peluru yang satu tingal sepiak, terdapat didalam barak itu juga ada terletak meriam 8 buah, 4 darinya kepunyaan inggris dan 4 lainya juga kepunyaan belanda.
6.      Ruangan Jaga dan Sel Tahanan Meliter
            Bagian ini terdiri dari tiga ruangan yang digunakan sebagai ruang jaga utama, ruangan yang lebih besar sebagai tempat akomodasi juga serta anggota yang tidak bertugas keliling, 2 (dua) ruangan lain untuk sel tahanan meliter pada waktu itu 3 tiga ruangan ini dilengkapi dengan pintu kayu yang kokoh.
7.      Ruangan Penyimpanan Harta
            Pada waktu Sir Thomas Rafles melakukan inspeksi rutin kedaerah-daerah pesisir barat, bendahara kedua Mr. H.R lewis memperoleh keterangan sakit dan di izinkan meninggalkan Bengkulu dengan kapal layar sekembalinya dibenteng Malaborough mengatakan bahwa uang 161.348 dolar spanyol lenyap dari ruangan penyimpanan, rafles melaporkan lewis melarikan diri dengan membawa uang tersebut.
8.      Meriam

            Ada beberpa meriam yang terdapat di benteng dari peninggalan inggris dan belanda :
a)      Dari ruangan depan 2 yang ditanam
b)      8 yang berbaris lurus menghadap kelaut
c)      2 yang berbaris dibelakang
d)     1 yang menghadap utara diatas penyimpanan museum
e)      2 yang menghadap ketimur
f)       2 yang menghadap keselatan
g)      1 yang menghadap keselatan
h)      1 yang menghadap sebelum keatas penghadapan selatan udah ditanam supaya kokoh.
i)        8 yang didalam ruangan barak meliter.



                               I.            meriam yang posisi menghadap kelaut, untuk sebuah pertahanan benteng akan adanya pemberotakan spanyol dan inggris pernah meninggalkan benteng untuk beberapa saat karena kondisi dari benteng tersebut, membuat kolonial inggris untuk melarikan diri untuk beberapa saat. Dan eropa mengambil ahli untuk sementara juga karena wabah penyakit yang melanda daerah bengkulu ini.
didalam hal ini ada 2 meriam yang memiliki kedudukan yang pernah mengangambil ahli kekuasaan bengkulu antara kedudukan inggris dan belanda saat itu, inilah 2 (dua) meriam yang pernah menjadi bukti sejarah bahwasanya inggris dan belanda merebutkan dan mempertahankan kedudukan kekuasaan didaerah bengkulu.
Kita akan melihat perbedaan kepemilikan meriam inggris dan belanda.
           
meriam inggris yang memiliki cap tanda diatas meriam tersebut seperti mahkota kerajaan       inggris.
            Dalam hal ini kita bisa melihat perbedaan dan cirihas pembuatan dan kepemilikan benda-benda senjata untuk menguasai suatu daerah atau nageri.
           
           
           
                            II.            Kita bisa melihat foto meriam disisi samping ini bahwasanya meriam ini yang dibawa oleh kolonial belanda saat ingin menjatuhkan inggris dan mengambil ahli kekuasaan inggris diwilayah bengkulu saat itu. Bengkulu menjadi daerah yang paling strategis saat didunia perdagangan, karena belanda dan inggris mendirikan dunia perdagangan VOC dan EX.
meriam ini yang menjadi aset pertempuran pada saat pertempuran dikala itu.
Melihat dari penasaran perbedaan antara meriam tersebut adalah meriam belanda tidak memiliki cap di bagian badan meriam tersebut, postur badan meriam tersebut lebih polos dan tidak memiliki kaitan rantai di bagian bawah ekor meriam. Dan badan meriam lebih kecil dibandingkan meriam inggris.
telah jelas perbandingan meriam tersebut memiliki corak dan khasnya masing-masing bagian struktur pembuatan senjata berat tersebut.




                         III.            jumblah peluru meriam sekitar ada 15 (lima belas) yang 1 (satu) keadaannya yang sudah rusak. Inilah peluru meriam yang sudah tertinggal saat pembugaran berlangsung.






                         IV.            Barak
            Ruangan ini pada awlanya difunsikan seagai tempat tinggalnya pegawai sipil EIC. Pada tahun 1783. Dijadikan sebagai Barak Prajurit dilengkapi pada pintu kecil yang tertutup rapat untuk keluar masuk benteng tanpa harus melewati pintu utama dan juga berfungsi sebagai pintu darurat, kemudian diubah menjadi ruang penyimpanan.



            Terlihat dalam ruangan tersebut terdapat 15 peluru yang satu tingal sepiak, terdapat didalam barak itu juga ada terletak meriam 8 buah, 4 darinya kepunyaan inggris dan 4 lainya juga kepunyaan belanda.
                            V.            Ruangan Jaga dan Sel Tahanan Meliter
            Bagian ini terdiri dari tiga ruangan yang digunakan sebagai ruang jaga utama, ruangan yang lebih besar sebagai tempat akomodasi juga serta anggota yang tidak bertugas keliling, 2 (dua) ruangan lain untuk sel tahanan meliter pada waktu itu 3 tiga ruangan ini dilengkapi dengan pintu kayu yang kokoh.
                         VI.            Ruangan Pembekalan
            Ruangan pembekalan ini difungsikan sampai tahun 1783, tahun 1782 bastion utara disambar petir 400 ton musiu yang tersimpan dmenara utara meledak sehingga menimbulkan kerusakan berat di bastion utara, selama pembangunan kembali pada tahun 1783 dan dan revivasi pada tahun 1794. ruangan ini dimanfaatkan sebagai penyimpanan musiu.

bagian kiri sisi foto ini ruangan didalam tempat penyimpanan pembekalan musiu dan bagian kanan lubang diatas posisi ruangan tersebut. Tempat pengambilan musiu atau sumur tempat
 penyimpanan musiu dalam kondisi angin yang masuk dalam ruangan itu.

                      VII.            Gudang Senjata dan Amunisi
            Pada ruangan ini difungsikan untuk keadaan perwira tahun 1783 dijadikan gudang senjata da amunisi senjata ringan.
Tempat tentara yang pernah diserkap oleh kolonial inggris saat terjadi pembrontakaan.
Ini adalah ruangan didalam sel militer, terdapat dua kamar yang satunya tempat introgasi dan satunya lagi tempat peserkapan atau masa di tahan.

                   VIII.            Ruangan Penyimpanan Harta
            Pada waktu Sir Thomas Rafles melakukan inspeksi rutin kedaerah-daerah pesisir barat, bendahara kedua Mr. H.R lewis memperoleh keterangan sakit dan di izinkan meninggalkan Bengkulu dengan kapal layar sekembalinya dibenteng Malaborough mengatakan bahwa uang 161.348 dolar spanyol lenyap dari ruangan penyimpanan, rafles melaporkan lewis melarikan diri dengan membawa uang tersebut



Gambar lokasi dari benteng malraborouhg
Dari atas benteng. Struktur bentuk bangunan dari atas.




                             IX.            Pintu gerbang yang masih original dan masih bertahan sampai sekarang walaupun benteng ini sudah tiga kali tahap pembugaraan tetapi tidak sedikitpin di ganti apalagi diubah postur gaya yang khasnya.


                             X.            Jembatan yang digunakan untuk jalur penghubung benteng dari posisi depan benteng yang dahulunya dijaga ketat oleh marinir tentara kolonial. Karena posisi parit sebelumnya terisi dengan air yang telah bercampur dengan minyak agar pemberontak kesulitan untuk mengendap-ngendap apalagi untuk memberontak karena masyarakt bengkulu sangat tidak singkron terhadap penjajah yang suka mengatur-atur kehidupan masyarakat setempat dan menjadikan masyarakat daerah atau rakyat bengkulu resah hal keadaan hadirnya bangsa asing yang masuk ke daerah bengkulu.



                         XI.            Parit Kering
            Pada tahun 1759 digali parit sekeliling dinding benteng dengan kedalaman 6 kaki lebih kurang 1,8 meter dan lebar 12 kaki lebih kurang 3,6 meter pembangunan parit keringini bertujuan untuk meredam serangan proyektil meriam.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SPSS

ASAL USUL DESA RETAK MUDIK KECAMATAN SUNGAI RUMBAI KABUPATEN MUKOMUKO PROPINSI BENGKULUSEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGRI

Sejarah Bengkulu dan Tapak Tilas Arkiologinya